MENGENANG MGR. HERMELINK GENTIARAS SCJ


Hari Kamis, 23 Februari 2017 menjadi hari yang berbeda dari hari-hari biasanya. Terlebih bagi umat di Paroki Pringsewu. Pkl 17.30 WIB, umat sudah terlihat memenuhi tenda-tenda di sekitar Kapel Makam Biara St. Theresia untuk mengikuti Ekaristi. Ada yang berbeda dari Ekaristi sore itu. Ekaristi yang akan dimulai pada pkl 18.00 WIB ini dikhususkan untuk mengenang wafatnya Mgr. Albertus Hermelink Gentiaras SCJ, Uskup pertama Keuskupan Tanjung Karang, yang akan dilanjutkan dengan adorasi selama 24 jam.
Tujuan diadakannya adorasi ini, selain untuk mengenang wafatnya Mgr. Hermelink, juga merupakan salah satu wujud usaha untuk menghidupkan kembali iman yang pernah ditanam oleh Mgr. Hermelink. Jika dulu Bapa Uskup yang berkeliling mengunjungi umat dari rumah kerumah, maka sekarang bergantian, umat yang datang mengunjungi makam Mgr. Hermelink untuk berdoa dan meminta berkatnya. Kunjungan ini juga dibuka untuk umum. Bukan hanya sebatas umat Katolik yang merasa memiliki, tetapi juga bagi umat beragama lain, pernah merasakan kasih dan berkat dari Mgr. Hermelink semasa hidupnya.
Misa pembuka dipimpin oleh RD Andreas Sutrisno (Romo Paroki Pringsewu), juga didampingi oleh RD. Kamilus Duha, dan Rm Petrus Cipto Nugroho SCJ. Dalam khotbah, Rm. Sutrisno mengatakan,”Perjalanan pastoral dalam Gereja kita mengalami tahapan-tahapan seperti seorang bapak yang mendidik anak. Tahapan pertama, adalah sikap sebagai bapak yaitu mengasuh. Pada tahapan kedua, bersikap sebagai saudara yang menuntun, mendorong agar semakin memiliki tanggung jawab. Terakhir adalah sikap sebagai sahabat. Sebagai rekan yang mendampingi dengan harapan Gereja memiliki keteguhan dan kekuatan untuk menjadi semakin dewasa”.
Setelah misa pembuka selesai, dilanjutkan dengan adorasi selama 24 jam. Di sini keterlibatan umat semakin terlihat. Karena di setiap jamnya, umat mengambil bagian untuk berjaga dan berdoa. Tidak hanya per-lingkungan, tetapi juga dipersilahkan bagi setiap pribadi yang membutuhkan dan memiliki kerinduan untuk sungguh tinggal bersama Tuhan dalam Sakramen Mahakudus.
Adorasi ditutup dengan Ekaristi pada hari Jumat, 24 Februari 2017 pkl 18.00 WIB dipimpin oleh RD Sutrisno dan didampingi oleh Rm. Wicaksono SCJ. Dalam homili penutup ini, RD Sutrisno mengatakan, ”Kita kembali lagi kepada pribadi Mgr. Hermelink, yang memiliki jiwa bersahabat. Persahabatan yang dibangun adalah persahabatan yang memberdayakan yang akan memberi sesuatu yang kreatif dalam perkembangan iman kita. Sementara persahabatan yang dangkal, hanya akan melihat sesuatu yang menguntungkan saja. Persahabatan yang tidak memberdayakan hanya akan memandang orang lain sebagai obyek, jika sudah tidak menguntungkan, maka akan dibuang begitu saja.”
Cuaca yang cerah menjadi salah satu alasan untuk bersyukur yang tertuang dalam doa permohonan. Sehingga sangat mendukung kegiatan adorasi ini. Umat pun juga terlihat semangat dan antusias. Ekaristi ditutup dengan berkat Sakramen Mahakudus. Harapannya, peristiwa ini dapat menjadi kegiatan di setiap tahunnya. Semoga iman yang ditanamkan oleh Mgr. Hermelink Gentiaras SCJ ini, dapat menjadi kekayaan iman umat, khususnya diparoki St Yusup Pringsewu. (ThM)