Pagi cerah, Selasa, 10 Agustus 2021. Saya diminta ke sekolah memetik sayuran di TK. Saya berjalan kaki lewat SMA. Sampai di depan gerbang lapangan SD dengan penuh semangat saya mengetuk gembok.
Seorang pramubakti yang sedang bekerja di area itu pun menoleh kearah bunyi ketukan gembokku. “Pak, tolong bukakan gerbangnya,” teriakku minta tolong. Namun apa yang terjadi?
Mereka menatapku dengan wajah bingung. Salah satu dari antara mereka berteriak, “Suster, itu sudah di buka!” Aku pun melihat posisi gembok. Ah… gembok itu menggantung tak terkunci.
Ya Tuhan, ternyata tidak di kunci. Segera aku membuka pintu gerbang itu. Melangkah masuk sambil menahan rasa malu karena tidak melihat dengan baik apa yang ada di depan mataku.
Terkadang kita mudah mengatakan sesuatu yang belum jelas dan pasti. Tanpa menelisik keadaan yang sesungguhnya.***
Sr. M. Silvesta