By. Sr. M. Pauli FSGM
Hari ini saya hanya bersama Sr. Maria Agnes menempati rumah khas adat Lampung di Mater Dei. Ada rasa damai penuh sukacita. Semua terasa natural, alami, dan menyenangkan. Seperti hidup yang selama ini jarang kunikmati secara istimewa.
Alam pegunungan dan tepatnya hutan kecil yang membawa damai sukacita. Pohon-pohon besar nan rindang, pemandangan sawah kecil dan kolam yang menghiasi sekitarku.
Suara-suara burung dan serangga yang tiada henti menunjukkan eksistensi nya. Semilir angin yang sejuk dan menghibur. Dan lagi, tupai-tupai kecil berlarian, lucu dan penuh semangat. Pemandangan teramat indah yang jarang kulihat di komunitas di mana saya berada selama beberapa dekade ini. Binatang lucu dan lincah mengundang sukacita dan tawa.
Seperti biasa kuisi hariku dengan kegiatan pagi. Bersih-bersih kamar, menyapu, mengepel kamar setiap hari, dan olah raga jalan pagi sambil berjemur. Doa-doa pribadi kudaraskan setiap waktu dalam keheningan. Ayat per ayat, kalimat per kalimat, bait per bait kulantunkan dengan keheningan dan kesadaran. Semuanya menjadi makin bermakna dan bernas.
Sore ini secara istimewa kunikmati angin sepoi-sepoi di aula bawah rumah adat Lampung Mater Dei.
Pertama kali aku memegang laptop setelah beberapa hari kutinggalkan sejenak untuk total rest. Rasanya bersyukur sekali dapat menghentakkan jari-jariku di atas keyboard laptopku. Di sore hari yang sejuk dan indah. Sore ini menjadi lebih riang karena Sr. M. Aquina dan Sr M. Ferdinande datang untuk berkunjung. Kehadiran mereka berdua memberi tanda akan kasih dan sayang. Kehadiran yang membahagiakan. Perjumpaan yang meneguhkan. Kami berdiri saling berjarak di taman, sambil ngobrol sana sini. Dan sesekali mengamati tanaman, sawah, pohon, dan taman sekitar Mater dei. Sore itu kami akhiri dengan damai dan sukacita.
Akupun segera memberesi laptopku dan mempersiapkan diri untuk Ibadat sore I. Ibadat sore ini membingkai hariku dengan doa dan syukur.
Setelah makan malam, saya masih melanjutkan menulis refleksi di laptopku dan syering melalui chatting WA tentang perjalanan dan pengalaman panggilan.
Mensyukuri bagaimana Allah yang penuh kasih bekerja dalam diri setiap pribadi. Begitu kaya dan dalam karya-Nya. ***