INDAHNYA MELAYANI TUHAN


By. Sr. M. Silviana 

Merefleksikan panggilan khusus  hidup bakti yang dianugerahkan Tuhan kepada saya, menghantar saya pada kesadaran akan betapa indahnya melayani dan suka cita melayani Tuhan melalui sesama.

Bersyukur atas anugerah dan bakat yang memungkinkan saya untuk melayani, bahkan melayani mereka yang sering didiskriminasikan oleh sesamanya bahkan keluarga mereka sendiri karena salah satu penyakit yaitu HIV-AIDS.

Saat saya merasa lelah, kadang pelayanan saya kurang sepenuh hati. Tetapi kembali saya disadarkan bahwa tujuan saya hanya satu yaitu memperluas kerajaan Allah dengan memberikan sentuhan kasih-Nya yang menguatkan dan “menyembuhkan”.

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya dalam hidup saya bahwa saya diberi kesempatan untuk melayani secara langsung saudara-saudari kita yang terinfeksi HIV-AIDS di tanah Papua dalam sebuah Shelter (Rumah Singgah).

Waktu masih bertugas di Rumah Sakit karena pengetahuan saya masih sangat sempit dan kurang, saya pun merasa takut saat seorang dokter (almarhum) akan mengirimkan pasiennya yang terinfeksi HIV untuk dirawat di RS dan akhirnya tidak jadi dirawat.

 

Banyak hambatan, tantangan yang saya alami, namun saya boleh merasakan dan menemukan kepuasan batin saat bisa menolong mereka yang sakit dan lemah bisa berdaya lagi dan diterima oleh keluarga dan masyarakat di kampung tempat tinggal mereka.

Ada beberapa suster yang bertanya pada saya ketika libur di lampung, apa tidak takut tertular HIV dengan melayani mereka? Saya bisa meyakinkan pada suster tadi bahwa saya tetap melakukan perlindungan diri secara maksimal. Seandainya dengan usaha tersebut tetap tertular, saya terima sebagai konsekuensi dari sebuah pelayanan.

Hari demi hari dalam menjalani panggilan khusus ini, menghantar saya pada kesadaran bahwa di manapun saya diutus untuk berkarya dan melayani pasti ada berkat dan kesulitannya masing-masing.

Semua itu tidak harus saya hindari, namun mohon kekuatan Tuhan dalam menghadapi. Karena saya tidak mampu sendiri, maka kekuatan dari Tuhan  tetap menjadi andalan saya. ***