Riwayat Hidup Sr. M. Caroline Ponidah FSGM


Selasa, 14 November 2023 pukul 09.20 WIB, Allah Sang Sumber hidup telah memanggil Suster M. Caroline yang terkasih ke dalam kemuliaan kerajaan-Nya.

 

Sr. M.  Caroline lahir pada tanggal 21 Desember 1943 di Kalianda, dari pasangan Bapak Alphonsus Karyowiyadi dan Ibu Theresia Karyowiyadi. Sr. M.  Caroline dipermandikan di Metro, 28 Oktober 1952. Sakramen penguatan diterimanya di Metro, 08 November 1953.

Ignatia Ponidah adalah nama Sr. M. Caroline sebelum masuk biara. Pada tanggal 26 Juli 1963 beliau masuk  postulat Suster-Suster Fransiskan St. Georgius Martir di Pringsewu, memulai masa Novisiat pada tanggal 26 Juli 1964, mengikrarkan profesi pertama tanggal 26 Juli 1966 dan menyerahkan diri seutuhnya kepada Tuhan dalam profesi kekal pada tanggal 08 Desember 1973.

Sr. M. Caroline mengabdikan diri dalam hidup membiara dengan tugas pelayanan di bidang pendidikan bertugas di berbagai komunitas :

  1. Tahun 1966-1968 bertugas di komunitas St, Yusuf Pringsewu sebagai guru SKP (sekolah Kepandaian Putri).
  2. Tahun 1968-1970 bertugas di komunitas St. Fransiskus Tanjungkarang sebagai guru SMP Xaverius Tanjungkarang yang kini menjadi SMP Fransiskus Tanjungkarang.
  3. Tahun 1970 selama satu tahun bertugas di komunitas St. Yusuf Pringsewu sebagai guru SD Xaverius Pringsewu yang kini menjadi SD Fransiskus Pringsewu.
  4. Tahun 1970-1971 bertugas di komunitas St. Fransiskus Tanjungkarang sebagai guru SMP Xaverius Tanjungkarang.
  5. Tahun 1971-1974 beliau tinggal di Biara Ursulin Jalan Pos Jakarta bertugas study di AKI (Akademi Kateketik Indonesia) Jakarta
  6. Tahun 1974-1975 tinggal di Biara OSF Jalan Senopati Yogyakarta untuk melanjutkan tugas study AKI di Yogyakarta.
  7. Tahun 1975-1976 bertugas di komunitas St. Yusuf Pringsewu sebagai guru di Novisiat St. Maria I Pringsewu.
  8. Tahun 1976 mulai bulan Juni- Desember bertugas di komunitas St. Meriam Pajar Mataram sebagai guru agama/ Katekis.
  9. Tahun 1976-1985 bertugas di komunitas St. Fransiskus Kampung Ambon sebagai guru dan kepala sekolah SMP Fransiskus Kampung Ambon.
  10. Tahun 1985-2002 bertugas di komunitas St. Fransiskus Tanjungkarang sebagai pemimpin komunitas dan kepala sekolah SMP Xaverius Tanjungkarang.
  11. Tahun 2002-2005 bertugas di komunitas St. Antonio Baturaja bagian pastoral care Rumah Sakit St. Antonio Baturaja.
  12. Tahun 2005-2008 bertugas di komunitas St. Yusuf Pringsewu sebagai pemimpin komunitas St. Yusuf Pringsewu.
  13. Tahun 2008-2011 bertugas di komunitas St. Theresia Baradatu sebagai penanggungjawab komunitas St. Theresia Baradatu.
  14. Tahun 2011 sampai beliau dipanggil Tuhan bertugas di komunitas St. Fransiskus Gedung Meneng.

 

Sr. M. Caroline adalah seorang pekerja keras, rajin, disiplin, mandiri dan tidak memilih-milih pekerjaan.  Semangat ini pula yang ingin beliau tanamkan kepada kami para suster, para guru dan juga peserta didiknya. Beliau seorang yang tegas dan berpendirian teguh namun tidak kehilangan sikap ceria dan gembira dalam kesehariannya.

Sr. M. Caroline mendasarkan seluruh hidupnya pada Allah, melalui hidup doa yang beliau hayati menjadi kekuatan dalam menjalani panggilannya. Sikap sederhana dan ketaatan pada kehendak Allah, dengan mensyukuri rahmat panggilan yang diterimanya nampak dalam refleksinya:

Tuhan,

Betapa bahagianya aku di tempat ini

Tuhan,

Betapa ajaibnya panggilan-Mu

Penuh syukur kuterima semua yang penuh misteri.

Kujaga, kukembangkan, kupelihara panggilan-Mu dalam keheningan

hidup di hadirat-Mu

dalam merayakan liturgi, membaca, merenungkan sabda-Mu dalam Kitab Suci.

Dengan menghayati sakramen-sakramen Gereja-Mu.

Kubersyukur untuk masa lalu dengan segala suka dukanya: bahagia, derita, bersama menapaki jalan-jalan-Mu.

Dengan penuh sukacita kuhayati masa kini, tetap melangkah penuh harapan ke masa depan.

Aku yakin Engkau selalu bersamaku.

Anugerahkanlah rahmat kesetiaan dan kesederhanaan.

agar langkahku tak berbelok arah.

Terus mengikuti-Mu sampai akhir hidupku

‘Maranatha Tuhan Yesus!”

 

Beberapa hari sebelum akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Gisting. Sr. M. Caroline nampak lemah dan kurang bersemangat, ketika ditanya apakah sakit beliau mengatakan tidak saya tidak sakit, ditengah sakitnya Sr. M. Caroline masih mengusahakan semuanya sendiri dan tidak ingin menyusahkan orang lain. sampai akhirnya pada hari Minggu, 12 November 2023 beliau sangat lemah dan dibawa ke Rumah sakit Gisting untuk mendapatkan perawatan medis.

Tanggal 13 November 2023 kondisi Sr. M. Caroline semakin menurun dan menerima sakramen pengurapan orang sakit dari Romo Fridho Mulyo SCJ dan pada tanggal 14 November 2023 pukul 09.20 WIB. Sr. M. Caroline dijemput oleh Tuhan Sang pemberi hidup didampingi dengan doa-doa para suster. Kini Tuhan yang baik itu telah mengambil seluruh penderitaannya dan memberinya kebahagiaan yang kekal bersama para kudus dalam kemuliaan kekal..***