Pembukaan Sidang Pleno KOPTARI 2017

Redaksi
3 Min Read

Kaum religius menghidupi kegembiraan Injil untuk memulihkan jati diri bangsa Indonesia yang majemuk, beragam, bhinneka dan bermartabat”

Sebanyak 114 orang para pemimpin tarekat se-Indonesia berkumpul di Rumah Retret LaVerna, Padangbulan untuk mengikuti Sidang Pleno KOPTARI (Konferensi Pemimpin Tarekat Religius Indonesia). “Sukacita Injili Merawat Kebhinnekaan” menjadi ringkasan dari tema yang diusung dalam sidang kali ini.

Tema ini diangkat berdasarkan keprihatinan para pengurus KOPTARI terhadap salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini. “Kebhinnekaan yang terancam oleh penghayatan keagamaan yang fanatik dan fundamentalistik menjadi salah satu tantangan yang dihadapi bangsa kita saat ini”, demikian ungkap P. Adrianus Sunarko OFM selaku ketua Badan Pengurus KOPTARI.

Berdasarkan tema yang ditetapkan oleh KOPTARI, maka panitia lokal yang terdiri dari para Romo dan Bruder SCJ, suster HK dan FSGM, merancang pembukaan sidang ini dengan menyuguhkan rangkaian tarian daerah yang disusul dengan beberapa lagu nasional oleh paduan suara Asrama Putri St. Elisabet III dan  Asrama Putra Leo Dehon, Metro. “Saya senang sekali menikmati suasana keberagaman yang disuguhkan oleh tuan rumah untuk mengawali sidang ini. Suasana kebhinnekaan yang menjadi jati diri bangsa Indonesia, menjadi begitu terasa sebagai suatu kebanggaan, yang dihadirkan melalui tarian yang berasal dari berbagai daerah.” demikian ungkap Mgr. Aloysius Murwito OFM ketika memulai kotbahnya dalam Ekaristi Pembuka.

Sidang KOPTARI ini bertujuan untuk menumbuhkan saling membutuhkan satu sama lain sebagai jawaban bagi dunia saat ini. Kita dipanggil untuk mewujudkan kesatuan dalam masyarakat dengan saling menghormati, menghargai, dan keluar dari sekat-sekat kelompoknya sendiri. Selain itu, kita dipanggil untuk menyuarakan, memperjuangkan dan memperlihatkannya melalui hidup keseharian kita.

Sebagai satu tubuh dalam Gereja, kita dipanggil  dan diutus oleh Tuhan untuk saudara-saudari kita yang membutuhkan supaya lebih sejahtera sebagaimana digambarkan dalam bacaan Injil. Dipanggil untuk berbuat kasih bagi semua orang tanpa memandang bulu, ras, suku dan agama dan menghantar saudara/i kita ke hidup yang lebih bermartabat.

Sebagai penutup, Bapa Uskup Agats ini membuat seruan untuk direnungkan oleh seluruh peserta sidang dengan mengatakan bahwa, “Tuhan menghendaki kita membangun kebersamaan dalam keannekaan adalah mungkin”. Selamat bersidang****(Ans)

[Best_Wordpress_Gallery id=”50″ gal_title=”Misa Pembuka KOPTARI”]

Share This Article