PENYEMBUH BERBELARASA

Redaksi
2 Min Read

Catatan A. Eddy Kristiyanto OFM

Bagian 2

Penyembuh yang Berbelarasa

Sebagai religius yang aktif, kita semua terlibat sepenuh hati dalam perutusan di tengah dunia. Sebagaimana ditampilkan oleh Injil Suci, Yesus dalam perjalanan (perutusan) di tengah masyarakat-Nya menjumpai, bertemu, mendapati macam-macam orang yang berkebutuhan, butuh pertolongan, sakit, dosa, berbeban berat, kekurangan, bahkan mati.

Beginilah gerak belarasa Sang Guru dan Penyelamat kita:

1). Yesus keluar dari diri sendiri. Inilah asas pertama yang langsung terlihat mata. Sebenarnya tindakan ini merupakan pengejawantahan dari inkarnasi. Putera Allah menampakkan misi utama yang berasal dari Allah Bapa.

2). Yesus menanggapi keluh kesah dengan cara berdialog dan bertukar wawasan dengan manusia. Hal ini memungkinkan maksud kebaikan Allah tertangkap dan manusia yang berkebutuhan itu dimengerti.

3). Yesus berbuat sesuatu yang memenuhi harapan orang (sesuatu yang bersifat positif).

4). Yesus mengajak orang untuk melampaui diri sendiri: menuju Hyang Mahatinggi, Iman yang penuh syukur, tidak berdoa, berbagi.

5). Yesus mengedepankan gerak belarasa.

Dalam pemahaman saya, “semangat penyembuh”, “membuat segalanya baik adanya” mengisyaratkan kita semua menjadi dan berada dalam satu gelombang – frekuensi yang sama dengan Yesus Kristus, menjadi pribadi yang menyatu dengan Yesus Kristus, menjadi pribadi yang berbelarasa penuh kasih.

Allah begitu percaya kepada manusia. Diharapkan kita semua tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang diserahkan kepada kita. Salah satu kunci yang perlu adalah gerakan kita yang mencakup kebaikan bagi sesama, ciptaan Allah yang sangat luhur.****

 

 

Share This Article